09 April 2018

Tiga Bulan ke Depan, Koopsau III Biak Sudah Terbentuk

09 April 2018


Markas Koopsau I di Jakarta (photo : indoplaces)

ANGKASAREVIEW.COM – TNI Angkatan Udara menggenjot pengembangan organisasi komando operasi di wilayah timur Indonesia. Hal ini untuk mengimbangi ketimpangan pengelolaan di mana wilayah yang menjadi cakupan Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) II terlalu lebar.

“Kita ketahui Koopsau ini sekarang ada dua. Koopsau I meliputi kurang lebih sepertiga Indonesia di wilayah barat, dari tengah-tengah pulau kalimantan ke barat. Nah, Koopsau II yang terlalu lebar, mulai dari Kalimantan Tengah hingga Papua. Sehingga, perlu dibentuk lagi (Koopsau) di wilayah timur,” ujar KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna dalam jumpa pers persiapan HUT TNI AU ke-72 di Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (7/3/2018).

Oleh karena itu, lanjutnya, TNI AU saat ini sedang menyiapkan pembentukan Koopsau III.

“Untuk markas komando (Mako)-nya, akan ditempatkan di Biak. Karena infrastruktur di sana sudah cukup, wilayahnya luas, dan landasan juga sudah panjang (3.571 km). Kita tidak perlu membangun yang berlebihan lagi,” jelas KSAU.

Yuyu mengharapkan, pembentukan Koopsau III ini dapat segera terlaksana. “Pelaksanaannya diharapkan dalam 1-3 bulan ke depan ini sudah terbentuk,” tandas KSAU ke-22 alumnus AAU 1986 ini.


Markas Koopsau II di Makassar (photo : indoplaces)

Untuk diketahui, Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kemampuan dan kesiapsiagaan operasional satuan-satuan TNI AU dalam jajarannya dan melaksanakan operasi-operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan negara di udara serta mendukung penegakan kedaulatan negara di darat dan di laut.

Koopsau memiliki motto atau semboyan Abhibhuti Antarikshe yang berarti mencapai keunggulan di udara.

Koopsau I bermarkas di Jakarta dan membawahi 23 Pangkalan TNI AU (Lanud). Saat ini menjabat sebagai Panglima Koopsau (Pangkoopsau) I adalah Marsda TNI Nanang Santoso, alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 1988 A.

Sementara Koopsau II bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan dan membawahi 20 lanud. Menjabat sebagai Pangkoopsau II yang baru saat ini adalah Marsma TNI Fadjar Prasetyo, alumni AAU 1988 B.

(Angkasa Review)

30 komentar:

  1. Calon induk semangnya Viper niih... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sememang indonesia dah putus asa dengan projek Pesawat kfc itu,
      Sehinggakan f16 Viper menjadi pilihan..
      Saya bilang teruskan projek kfc untuk warga kamu itu,dan bagi amarah pada kosel gak lambat2 projek

      Hapus
    2. Mahairi@ Cie,cie mahairi lg dengki dan iri kerana tak de pembangunan pada ATMnya Wkwkwk...nak beli weapon pun malon tunggu masa 20 thn Wkwkwk

      Hapus
    3. Hahaha...om Mahat,masih aja...ga ngerti,ga ngerti apa pura2 ga tau...hehehhe
      Indonesia akan ad penambahan ska tempur...target 11 ska tempur om...klo KFX/IFX itu nanti buat pergantian F-16 nanti kedepannya om...
      Jd paham kan rencana pembelian Viper atau yg lain buat menggenapkan 11 ska
      Btw kapan rencana TUDM ganti MIG-29 dan Hawk 108-208 ?
      Xixizi

      Hapus
    4. Maha blekok..indonesia tak pernah putus asa. Kfx/ifx jalan terus cz selalu ada berita vendor baru teken kontrak utk itu projek..
      Ptm 6 ??? Malon mampu bina pesawat halimun origami..hahahaha

      Hapus
    5. Rian@ si maha pura2 bego aja tuh bro padahal si doi tau kok indonesia nanti ada penambahan skuadron baru

      Hapus
    6. MR@iya om...dia sebenarnya tau tp pura2 TDK tau...wajar lah manusia dengan ego sebesar dia TDK akan bs mengakui kelebihan org lain atau kelebihan negara lain...zizizi

      Hapus
  2. Idealnya Indonesia mempunyai 4 Koopsau. Medan/Pekanbaru, Jakarta, Makassar, Biak. Semoga tahun2 kedepan dibentuk satu koopsau lagi.. kan bakal kedatangan Typhoon.?? haha.. 😄😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini beneran gak sih Typhoon ? bikin deg2an aja hahahahaha

      Kalau memang mau cepet tapi gak mahal mendingan banyakin SU-30 atau SU-35 mas

      Hapus
    2. Justru cepetan Thypoon mas..
      Wong yg ditawarkan trance-1 alias bekasan..

      Jangan tanya kenapa kok gak trance-2 atau 3 yaak..
      Ntar pingsan pas disodorin tagihan..

      Hwekekekek.. :D

      Hapus
    3. Woooo... yang ex British yaa ?

      Eh iya gak sih ? dulu pernah baca cuman bahasa englesh takut salah tangkep wakakakakaka

      Hapus
    4. Om super sukhoi hanya menambah 5 lagi untuk menggenapkan satu skuadron, kemungkinan besar SU-30SM. Kalau typhoon semoga saja benar.. haha. Kan kemarin KASAU bilang, hawk pekanbaru akan diganti pesawat generasi 4,5 dengan jangkauan yg jauh. Menurut saya daripada F-16 viper, typhoon lah yg memenuhi kriteria tersebut..

      Maksudnya Karena typhoon barang sudah wujud dan sudah terbukti dimedan laga, mempunyai jangkauan jauh dengan sensor yg canggih, mungkin lebih canggih dari SU-35 sekalipun. Alasan kedua mungkin sama2 buatan BAE system ya... 😄😄😄.

      Tpi jngan kuatir via vallen tetap dibungkus kok.. haha..

      Hapus
    5. lha emang bekas inggris....trance 1 itu emang hanya asli interceptor

      Hapus
    6. Seng penting Viper tetep dibeli mas...
      Itu mah hukumnya wajib..hehehehe

      Salam
      - Via Vallen Community

      Hapus
    7. @om pedang setan

      Semua typhoon trance 1,milik siapapun belum bener2 "swingrole"alias lebih optimal untuk peran air defense,walopun tetap punya kemampuan serang darat terbatas.

      Misalnya tetap bisa meluncurkan smart bomb lawas berpemandu laser paveway 2...tapi softwarenya tidak kompatibel utk meluncurkan smart bomb berpemandu ganda,terutama yg varian baru berpemandu GPS, spt paveway 3 atau tipe lain yg sejenis.

      Padahal saat ini lahir banyak tipe smart bomb dan rudal berpemandu modern...lha rak akhire mung nelangsa uripe,arep diupgrade larang banget, yen diopeni yo gor nggelani ati wong kurang trengginas

      Hapus
    8. Kan mung dienggo nyegat, pepet sithik, bentak via radio, foto...jepret!

      Wes, balik pangkalan..

      Koyo pas nyegat bomber-bomber rusia kae lho mas..

      Hweihihihihi... :D

      (ngapunten)

      Hapus
    9. Klo menurut Sy sih skr cukup 3 aja om...setelah 3 ini berjalan AU kita idupin lagi nih
      Wing 300 Buru Sergap Kohanudnas
      Skadron Udara 301 Buru Sergap wilayah Kosekhanudnas I
      Skadron Udara 302 Buru Sergap wilayah Kosekhanudnas II
      Skadron Udara 303 Buru Sergap wilayah Kosekhanudnas III
      Skadron Udara 304 Buru Sergap wilayah Kosekhanudnas IV

      Pinginnya sih diisi am Mig-31BM ,cm tuh barang ga ad yg baru lagi..ya pilihan kedua Viper...cocok kayanya buat intersep black flight...

      Klo Thyphoon mau trance 3 kek ,kayanya kaga dah...mending Viper dah kemana2... xixixi

      Hapus
    10. Mas Rian, 4 skuadron wing 300 kohanudnas nggak jadi.

      Tetapi diganti 1 skuadron gendut banget (24 - 28 unit) untuk kohanudnas dengan sistem disperse base. Calon yang udah lolos kualifikasi si gripen c/d dan gripen ng.

      Hapus
  3. Tambah su 35, dan jangan dengerkan ocehan2 sales pespur odong2 buatan barat

    BalasHapus
    Balasan
    1. sales pabrikan swedian maksud ente....bhahahaha

      Hapus
    2. setuju... SU 35 genepin 16

      Hapus
    3. Kan pakde panglima ngendikan nambahe jenis 4.5 utowo sak duwure... yoo su35 utowo 57 tp yo ndelok regone disik. wong dokune cekak.
      Oh iyo kan isok dituker permen karet karo kropok. kehkehkeh...

      Hapus
  4. Tidak akan ada Typhoon di Indonesia, kl topan ada

    m.republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/18/04/09/p6wnob377-indonesia-ancaman-hentikan-pembelian-airbus-dan-boeing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kaan ?

      Mosok ganti Antonov ? hihihihihi

      Hapus
    2. Kan tadi sy bilang mening c17..hehehe
      Airbus ?? Kelaut aja...wong airbus bikin kerdil pt. DI..kerjasama sm airbus dh 40 thn bikin helikopter aja ga bisa. Hehehe

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. Mk nya sy dukung pak menteri perdagangan jg anggota dpr yg minta kerjasama dgn airbus di setop

      Hapus
  5. typhoon itu pasti......tapi cuma 12 biji

    BalasHapus
  6. Tanya roy kiyosi aja lah biar pasti...


    😆😆😆😆

    BalasHapus