20 Juni 2016

Korps Marinir Mengincar 2S31 Vena Self Propelled Mortar

20 Juni 2016


2S31 Vena Self Propelled Mortar (photos : Vitaly V. Kuzmin)

2S31 Vena Self Propelled Mortar: Mulai Dilirik Untuk Perkuat Artileri Marinir TNI AL

Kekuatan artileri swagerak sudah menjadi ciri Korps Marinir dalam gelar operasinya, sebut saja dari era 60-an ada BM-14/17, berlanjut ke RM70 Grad dan yang terbaru RM70 Vampir. Itu semua masuk ke segmen self propelled MLRS (Multi Launch Rocket System). Lantas bagaimana dengan self propelled gun atau howitzer, seperti yang saat ini terdapat di etalase Atileri Medan TNI AD? Meski belum ada tanda-tanda kea rah penggunaan self propelled howitzer, namun ada kabar terbaru bahwa Korps Baret Ungu ini akan mengadopsi self propelled mortar system.

Kabar ini mungkin membuat beberapa orang bertanya-tanya, terlebih ke penyebutan self propelled (swagerak) mortar system. Pertama analogi yang selama ini tertanam bahwa mortar (mortir) umumnya dikenal sebagai senjata bantu infanteri dengan desain tabung yang ‘simple.’ Kalau pun ada mortir yang ditempatkan di dalam platform kendaraan, seperti misalnya di panser Pindad Anoa 6×6, toh bentuk asli mortir masih nampak jelas, pun pengoperasiannya tak beda dengan mortir konvensional. Tapi lain halnya dengan self propelled mortar system yang bakal melengkapi etalase artileri Marinir ini.



Label produk yang dimaksud adalah 2S31 Vena. Sekilas pandang, 2S31Vena tak ubahnya tank reguler yang sering Anda lihat. Tapi bila ditelaah, pada bagian kubahnya yang digunakan adalah laras mortir 2A51 gun kaliber 120 mm. Karena mengusung laras mortir, memang laras 2S31 tak setebal laras howitzer, begitu pun dalam hal jarak tembak, mortir tidak bisa sejauh tembakan dari howitzer. Mortir dengan larasnya yang halus (smoothbore) dan tekanan penembakan lebih rendah (low pressure), tak ayal menempati posisi sebagai senjata dukungan jarak dekat andalan bagi infanteri.

Korps Marinir TNI AL sejatinya taka sing dengan mortir kaliber besar (120 mm). Di era 60-an, tepatnya pada persiapan Operasi Trikora, Marinir sudah menggunakan M43 120 mm, mortir tarik buatan Rusia yang dilengkapi two wheel carriage. 2S31Vena pun tergolong fleksibel untuk urusan amunisi 120 mm. Vena dapat menembakkan aneka jenis proyektil mortir 120 mm termasuk proyektil mortir standar NATO, dan juga proyektil 120 mm untuk gun/mortar buatan Russia. Jenis-jenis peluru yang dapat ditembakkan diantaranya HEAT, Armor Piercing, HE-Frag, dan Kitolov Laser Guided Munition untuk penembakan presisi jarak jauh.

See full article Indomiliter

2 komentar:

  1. Fostering mechanized marine corps

    BalasHapus
    Balasan
    1. Utk kawasan asean, marinir indonesia termasuk yang paling lengkap peralatannya, standar pelatihannya pun termasuk yg paling berat.

      Hapus