05 Mei 2010

AAL Ciptakan Sistem Kontrol Meriam dan Sonar

05 Mei 2010

Sonar Lopas 8300 (photo : neotek)

Surabaya - Para kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) menciptakan sistem kontrol meriam 57 mm S-60 dan Sonar Lopas 8300.

"Ini merupakan bagian dari upaya kami menggiatkan inovasi dan kreativitas para kadet dalam melengkapi dan modernisasi persenjataan TNI-AL," kata Gubernur AAL, Laksamana Pertama TNI Bambang Suwarto di Surabaya, Rabu.

Ia mengucapkan terima kasih kepada anak didiknya yang yang mampu menciptakan sistem persenjataan modern itu.

Kadet AAL yang berhasil menciptakan sistem kontrol meriam 57 mm S-60 adalah SMDK (E) Michael Kaseke, SMDK (E) Yoga Prihantoro, SMDK (E) Siswanto Bennie, SMDK (E) Teguh Ulin, dan SKD (E) M Zulkhaidar dibawah dosen pembimbing Mayor Laut (E) A. Sardjono dan Mayor Laut (ES) Oman Ukirman.

Mereka mampu memodifikasi meriam 57 MM/S-60 buatan Rusia tahun 1964 sehingga menjadi sebuah meriam yang beroperasi dengan bantuan komputer.

Meriam 57MM/S-60 itu berfungsi sebagai alat instruksi bagi kadet AAL dan menjadi wahana efektif serta efisien untuk melatih kemampuan teknik sistem pemograman dan pengendalian bagi kadet Korps Eletronika AAL.

Parameter pengoperasian yang dilakukan awak menggunakan "joystick" sebagai pengendali, sedangkan sistem mekanikal peralatan meriam 57 mm itu tidak dilakukan modifikasi, hanya diperbaiki untuk tetap mempertahankan kinerja meriam tersebut.

Beberapa kadet lain, yakni SMDK (E) Susilo N. Dony A, SMDK (E) Tony Arkayudha P, SMDK (E) Kirono Yakti Asmoro, SMDK (E) Ghanosa Adityawarman, dan SMDK (E) Aditya Pradhana Purcha dibawah bimbingan Mayor Laut (ES) Oman Ukirman dan Kapten Laut (E) Nanang Sugiyantoro juga berhasil menciptakan "Panoramic Passive Sonar" dengan menggunakan metode "Software Imaging".

"Ini murni menggunakan piranti lunak secara utuh tanpa menggunakan piranti keras lain, seperti "hydrophone" dan "preamplifier" yang ada di kapal," kata Kepala Departemen Elektronika AAL Kolonel Laut (E) Endarto Pantja Irianto.

Ia menjelaskan, pengoperasian sonar tersebut tidak hanya untuk kapal selam, melainkan juga untuk kapal-kapal permukaan yang memiliki kemampuan tempur di bawah air.

1 komentar:

  1. ass. tidak usah menunggu nunggu waktu kapan pemerintah punya kemauan / kebijakan yg real/kongkrit..lebih baik kita berjalan di depan. saya ikut mendukung program ini...
    wass.adhi prasetyo.

    http://www.at-ajdm-missile-system-design.blogspot.com

    BalasHapus