06 Juni 2009

Pengadaan Alutsista TNI AU Tetap Dilanjutkan

Penggantian Dua Pesawat Tempur TNI AU Ditunda
19 Februari 2009
Skyshield AAA : ditawarkan oleh Swiss dengan kredit eksport (photo : Rheinmetall)

Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, penggantian dua pesawat tempur TNI Angkatan Udara (AU) masing-masing OV-10 Bronco dan Hawk MK-53 mengalami penundaan karena terbatasnya anggaran.

"Kami sudah mengajukan penggantian dua pesawat tersebut, bahkan penjajakan ke beberapa negara produsen juga telah dilakukan. Tetapi anggarannya sudah dipatok sekian, gak boleh nambah lagi," katanya, menjawab ANTARA di Jakarta, Rabu.

Ditemui usai Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, Kasau mengatakan, semula penggantian dua pesawat tempur itu akan dialokasi dengan fasilitas Kredit Ekspor (KE) 2004-2009.

R-27 medium AAM, persenjataan untuk Su-27/Su-30 (photo : Enemyforces)

Namun, karena keterbatasan anggaran maka pengadaan dua pesawat tempur itu akan dilakukan dalam skema KE 2010-2014, ujar Subandrio.

Kasau mengatakan, untuk pengganti OV-10 Mabes TNI AU telah menetapkan Super Tucano dari Brazil dan kini tengah digodok di Dephan.

Sedangkan untuk Hawk MK-53 Mabes TNI AU hingga kini masih merahasiakannya dan terus menggodok berbagai jenis pesawat yang menjadi kandidat pengganti pesawat buatan Inggris itu.

Hingga kini Mabes TNI AU mengantongi pesawat dari Italia, dari Cina, dan L-159B dari Ceko untuk pengganti Hawk MK-53.

Dilanjutkan

Terkait percepatan penyerapan sisa anggaran KE 2004-2009 senilai 1,2 miliar dolar AS, Kasau mengatakan, TNI AU tetap akan melanjutkan sejumlah pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) seperti PSU (Penangkis Serangan Udara), tiga pengadaan Sukhoi SU-27SKM, persenjataan tujuh Sukhoi yang telah dimiliki TNI AU, peremajaan sembilan unit C-130 Hercules, dan penyelesaian tujuh helikopter Super Puma dari PT Dirgantara Indonesia (DI) dan mitranya dari Perancis.


7 helikopter Cougar menunggu diselesaikan oleh PT DI (photo : Defense Industry Daily)

"Dana yang tersedia, tersebut akan kita gunakan untuk melanjutkan pengadaan sejumlah alutsista yang telah berjalan. Kita gak bisa nambah, karena dananya adanya hanya segitu," katanya.

TNI AU kini telah memiliki tujuh pesawat Sukhoi dari rencana satu skadron. Sisanya sebanyak tiga unit Sukhoi bertie SU-27SKM akan tiba pertengahan 2009 dan awal 2010.

Sedangkan dari sembilan unit C-130 Hercules tipe B, TNI AU telah melakukan peremajaan terhadap empat unit pesawat angkut berat buatan Amerika Serikat (AS) tersebut dan akan selesai pada 2010.

Terkait helikopter Super Puma dari PT DI, dari 16 unit yang dipesan baru selesai tujuh unit dan PT DI hanya mampu menyelesaikan sisanya sebanyak tiga unit.

Enam unit lainnya, akan di`korbankan` dimodifikasi menjadi Super Puma II atau "Cougar", yang merupakan kerja sama antara PT DI dengan Eurocopter Perancis.

"Semuanya akan kita lanjutkan, dengan sesuai sisa anggaran yang ada," demikian Kasau.

(Antara)

2 komentar:

  1. maju terus Alusista TNI pakai produk dalam negeri..beli yang banyak alutsista TNI AU jet sukhoi 35,rudal yankhot buat TNI AL dari rusia. www.gameronline.tk (game gratis)www.infonesia.net.tf (soft gratis)

    BalasHapus
  2. Saatnya kekuatan militer RI siap mengganyang malaysia yg sering menginjak harga diri bangsa.

    GANYANG MALINGSIAAA...!!!!

    BalasHapus